Shalat Isyraq, Awal Shalat Dhuha
عن أنس بن مالك رضي اللَّه
عنه، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ.
Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barang siapa shalat subuh berjamaah (di masjid), lalu duduk
berzikir hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat, adalah hal itu
berpahala seperti pahala satu haji dan satu umrah yang sempurna, sempurna,
sempurna.” (HR. at-Tirmidzi)
Dikuatkan oleh hadits Abu Umamah radhiallahu
‘anhu dengan lafadz,
مَنْ صَلَّى صَلاَةَ الصُّبْحِ فِيْ مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيْهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سَبْحَةَ الضُّحَى كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ.
“Barang siapa shalat subuh berjamaah di masjid jami’,
kemudian tetap tinggal di tempatnya hingga melaksanakan shalat dhuha (dua
rakaat), adalah hal itu berpahala seperti pahala orang berhaji atau berumrah
dengan haji dan umrah yang sempurna.” (HR.
ath-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadist:
1- Shalat setelah matahari meninggi seukuran batang tombak
agar waktu terlarang telah berakhir. Shalat ini dinamakan
shalat isyraq dan merupakan awal shalat dhuha.
2- Kata asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin,
Shalat isyraq adalah shalat dhuha. Namun, jika kamu menunaikannya di
awal waktu saat matahari terbit dan telah meninggi (dari ufuk) seukuran batang
tombak (menurut pandangan kasat mata), itu dinamakan shalat isyraq.
Apabila ditunaikan di akhir waktu atau di pertengahan waktu, itu dinamakan
shalat dhuha.
3- Shalat isyraq tergolong shalat dhuha, karena
ulama –rahimahumullah– mengatakan bahwa waktu shalat dhuha dimulai sejak
matahari meninggi seukuran batang tombak sampai
menjelang zawal (matahari bergeser ke ke arah barat).”Lihat
kitab Liqa’ Bab al-Maftuh (141/25).
4- Lamanya menurut perhitungan jam sekitar lima belas menit
atau semisal itu. Itu adalah shalat isyraq dan merupakan shalat
dhuha, karena pelaksanaan shalat dhuha dimulai sejak matahari meninggi seukuran
batang tombak hingga menjelang zawal.
5- Shalat dhuha lebih utama dilaksanakan di akhir waktu
daripada di awal waktu.
6- Kesimpulannya, dua rakaat shalat isyraq adalah
dua rakaat shalat dhuha. Hanya saja, jika disegerakan pelaksanaannya di awal
waktu, yaitu saat matahari meninggi seukuran batang tombak, itu adalah
shalat isyraq dan dhuha. Jika diakhirkan pelaksanaannya di akhir
waktu, itu adalah shalat dhuha, bukan shalat isyraq.”Lihat
kitab Majmu’ al-Fatawa war Rasa’il (14/305).
Tema hadist yang berkaitan dengan Al qur'an :
1- Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata, “(Demi
Allah) sungguh aku telah membaca di mushaf, tetapi tidaklah aku mengetahui
shalat dhuha kecuali sekarang. (Allah berfirman),
يُسَبِّحۡنَ بِٱلۡعَشِيِّ
وَٱلۡإِشۡرَاقِ ١٨
“Gunung-gunung itu bertasbih di waktu petang hari dan pagi
hari.” (Shad: 18)
2- Ini merupakan sumpah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala
dengan menyebut media waktu dhuha
وَالضُّحَى
Demi waktu matahari sepenggalah naik (Adh-Dhuha : 1
Post a Comment for "Shalat Isyraq, Awal Shalat Dhuha"